Sir Isaac Newton lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth,
Lincolnshire,
4 Januari
1643 – meninggal
31 Maret
1727 pada umur 84 tahun. Dia
adalah seorang fisikawan,
matematikawan,
ahli astronomi,
filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh
sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Skala Newton adalah skala suhu yang diciptakan oleh Isaac Newton
sekitar 1700.
Ia melakukan percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar 20 titik rujukan
suhu mulai dari "udara di musim dingin" sampai "arang yang
membara di dapur". Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar, sehingga ia
merasa tidak puas. Ia tahu bahwa banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia
menggunakan minyak dan mengukur perubahan volumenya pada
titik-titik rujukan suhunya. Ia menemukan bahwa minyak itu memuai 7,25% dari
suhu salju
meleleh sampai suhu air mendidih. Karena itu ia menempatkan "derajat panas
ke-0" pada salju meleleh dan "derajat panas ke-33" pada air
mendidih. Ia menyebut alatnya termometer.
Karya
bukunya Philosophiæ Naturalis Principia
Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai
buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica,
yang berarti dalam bahasa Latin "prinsip matematika dari
filsafat alam" adalah sebuah buku karya Isaac Newton.
Buku ini diterbitkan oleh pada 5 Juli 1687.
Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika
klasik. Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan
tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama
tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar
angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama. Ia
membuktikannya dengan menunjukkan konsistensi antara hukum gerak planet Kepler
dengan teori gravitasinya. Karyanya ini akhirnya menyirnakan keraguan para
ilmuwan akan heliosentrisme dan memajukan revolusi
ilmiah.
Dalam bidang
mekanika,
Newton mencetuskan adanya prinsip kekekalan momentum
dan momentum
sudut. Dalam bidang optika, ia berhasil membangun teleskop refleksi yang
pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan
membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya. Ia juga merumuskan hukum
pendinginan dan mempelajari kecepatan
suara.
Dalam bidang
matematika pula, bersama dengan karya Gottfried Leibniz
yang dilakukan secara terpisah, Newton mengembangkan kalkulus
diferensial dan kalkulus integral. Ia juga berhasil menjabarkan teori binomial,
mengembangkan "metode Newton" untuk melakukan pendekatan terhadap
nilai nol suatu fungsi, dan berkontribusi terhadap kajian deret pangkat.
Sampai
sekarang pun Newton masih sangat berpengaruh di kalangan ilmuwan. Sebuah survei
tahun 2005 yang menanyai para ilmuwan dan masyarakat umum di Royal Society
mengenai siapakah yang memberikan kontribusi lebih besar dalam sains, apakah
Newton atau Albert Einstein, menunjukkan bahwa Newton
dianggap memberikan kontribusi yang lebih besar.
A. Masa-masa Awal
Isaac Newton
dilahirkan pada tanggal 4 Januari 1643 di Woolsthorpe-by-Colsterworth,
sebuah hamlet (desa) di county Lincolnshire.
Pada saat kelahirannya, Inggris masih mengadopsi kalender
Julian, sehingga hari kelahirannya dicatat sebagai 25 Desember 1642
pada hari Natal. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan
sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; dilaporkan pula
ibunya, Hannah Ayscough, pernah
berkata bahwa ia dapat muat ke dalam sebuah cangkir (≈ 1,1 liter). Ketika
Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di
bawah asuhan neneknya, Margery Ayscough. Newton muda tidak menyukai ayah
tirinya dan menyimpan rasa benci terhadap ibunya karena menikahi pria tersebut,
seperti yang tersingkap dalam pengakuan dosanya: "Threatening my father
and mother Smith to burn them and the house over them."
Berdasarkan
pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
“
|
Newton
memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan
ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak
terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost
milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah
di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan
adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada
pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya
Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu
mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton
memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.
|
”
|
Sejak usia
12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The King's School
yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan
sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia
menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala
sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali
ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan
sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Pada Juni
1661, Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge sebagai seorang sizar
(mahasiswa yang belajar sambil bekerja). Pada saat itu, ajaran universitas
didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk
membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes
dan astronom
seperti Copernicus, Galileo,
dan Kepler. Pada tahun 1665, ia menemukan teorema
binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya
berkembang menjadi kalkulus. Segera setelah Newton mendapatkan gelarnya pada
Agustus 1665, Universitas Cambridge ditutup oleh karena adanya Wabah Besar. Walaupun dalam studinya di
Cambridge biasa-biasa saja, studi privat yang dilakukannya di rumahnya di
Woolsthorpe selama dua tahun mendorongnya mengembangkan teori kalkulus,
optika,
dan hukum gravitasi. Pada tahun 1667, ia kembali ke
Cambridge sebagai pengajar di Trinity.
B. Masa Dewasa
1.
Matematikawan
Kebanyakan
ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz
mengembangkan kalkulus
secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula.
Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya
bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan
tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala
pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas
karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal
diadopsi di Daratan Eropa,
sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah
tahun 1820.
Dalam buku
catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang
memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai
akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja.
Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut
ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun
1691, Duillier merencanakan untuk mempersiapkan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia
Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada
tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada
saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun
1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz menjiplak
karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian
dalam suatu kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz
sebagai penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan
bahwa Newton sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini.
Sejak itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz.
Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.
Newton
umumnya diakui sebagai penemu teorema
binomial umum yang berlaku untuk semua eksponen. Ia juga menemukan identitas Newton, metode Newton,
mengklasifikasikan kurva bidang kubik, memberikan kontribusi yang substansial
pada teori beda hingga, dan merupakan
yang pertama untuk menggunakan pangkat berpecahan serta menerapkan geometri koordinat untuk
menurunkan penyelesaian persamaan Diophantus.
Ia dipilih
untuk menduduki jabatan Lucasian Professor of Mathematics pada tahun
1669. Pada saat itu, para pengajar Cambridge ataupun pengajar Oxford haruslah seorang pastor Anglikan
yang telah ditahbiskan. Namun, jabatan profesor Lucasian mengharuskan pula
pejabatnya tidak aktif dalam gereja. Oleh karena itu, Newton berargumen bahwa
ia seharusnyalah dibebaskan dari keharusan penahbisan. Raja Charles II menerima argumen ini dan
memberikan persetujuan, sehingga konflik antara pandangan keagamaan Newton
dengan gereja Anglikan dapat dihindari.
2.
Optika
Dari tahun
1670 sampai dengan 1672, Newton mengajar bidang optika. Semasa periode ini, ia
menginvestigasi refraksi
cahaya, menunjukkan bahwa kaca prisma dapat membagi-bagi cahaya putih menjadi berbagai
spektrum warna, serta lensa
dan prisma keduanya akan menggabungkan kembali cahaya-cahaya tersebut menjadi
cahaya putih.
Dia juga
menunjukkan bahwa cahaya berwarna tidak mengubah sifat-sifatnya dengan
memisahkan berkas berwarna dan menyorotkannya ke berbagai objek. Newton
mencatat bahwa tidak peduli apakah berkas cahaya tersebut dipantulkan,
dihamburkan atau ditransmisikan, warna berkas cahaya tidak berubah. Dengan
demikian dia mengamati bahwa warna adalah interaksi objek dengan cahaya yang
sudah berwarna, dan objek tidak menciptakan warna itu sendiri. Ini dikenal
sebagai teori warna Newton.
Dari
usahanya ini dia menyimpulkan bahwa lensa teleskop refraksi akan mengalami
gangguan akibat dispersi
cahaya menjadi berbagai warna (aberasi kromatik). Sebagai
bukti konsep ini dia membangun teleskop menggunakan cermin sebagai objektif
untuk mengakali masalah tersebut. Pengerjaan rancangan ini, teleskop refleksi
fungsional pertama yang dikenal, yang sekarang disebut sebagai teleskop Newton. melibatkan
pemecahan masalah bagaimana menemukan bahan cermin yang cocok serta teknik
pembentukannya. Newton menggosok cerminny sendiri dari komposisi khusus logam
spekulum yang sangat reflektif, menggunakan cincin Newton
untuk menilai mutu optika teleskopnya. Pada akhir 1668 dia berhasil memproduksi
teleskop pantul pertamanya. Pada tahun 1671 Royal Society meminta demonstrasi
teleskop pantulnya. Minat mereka mendorongnya untuk menerbitkan catatannya, On
Colour (Tentang Warna), yang kemudian dikembangkannya menjadi Opticks.
Ketika Robert Hooke
mengkritik beberapa gagasan Newton, dia begitu tersinggung sehingga dia menarik
diri dari depan publik. Newton dan Hooke berkomunikasi singkat pada tahun
1679-1680, ketika Hooke, yang ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal
Society, menulis surat yang dimaksudkan untuk memperoleh sumbangan dari Newton
untuk penerbitan Royal Society, yang
mendorong Newton untuk menyelesaikan bukti bahwa orbit elips planet merupakan
hasil dari gaya sentripetal yang berbanding terbalik dengan kuadrat vektor
jari-jari (lihat hukum gravitasi Newton) dan De motu
corporum in gyrum). Namun hubungan kedua ilmuwan tersebut
umumnya tetap buruk sampai saat kematian Hooke.
Newton
berargumen bahwa cahaya terdiri dari partikel atau corpuscles, yang
direfraksikan dengan percepatan ke dalam medium yang lebih rapat. Dia condong
kepada teori gelombang seperti suara untuk menerangkan pola berulang pemantulan
dan transmisi oleh film tipis (Opticks Bk.II, Props. 12), tapi masih
mempertahankan teori 'fits' yang menentukan apakah corpuscles
dipantulkan atau diteruskan. Para fisikawan kemudian lebih menyukai teori
gelombang murni untuk cahaya untu menjelaskan pola interferensi, dan fenomena
umum difraksi.
Mekanika
kuantum, foton,
dan dualisme
gelombang-partikel dewasa ini hanya memiliki kemiripan sedikit saja
dengan pemahaman Newton terhadap cahaya.
Dalam Hypothesis
of Light yang terbit pada tahun 1675, Newton mendalilkan keberadaan eter untuk menghantarkan
gaya antarpartikel. Kontak dengan Henry More,
seorang teosofis, membangkitkan
minatnya dalam alkimia. Dia mengganti eter dengan gaya gaib yang didasarkan
kepada gagasan hermetis tentang gaya
tarik dan tolak antara partikel. John Maynard Keynes, yang memperoleh banyak
tulisan Newton tentang alkimia, menyatakan bahwa "Newton bukanlah orang
pertama dari Abad Pencerahan (Age of Reason): beliau adalah ahli sihir
terakhir." Minat Newton dalam alkimia tidak
dapat dipisahkan dari sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan; namun tampaknya
dia memang meninggalkan penelitian alkimianya. (Ini adalah ketika tidak ada
perbedaan yang jelas antara alkimia dan sains). Bila saja dia tidak
mengandalkan gagasan gaib aksi pada suatu jarak,
dalam ruang hampa, dia mungkin tidak akan mengembangkan teori gravitasinya.
(Lihat pula studi ilmu
gaib Isaac Newton).
Pada tahun
1704 Newton menerbitkan Opticks, yang
menguraikan secara terperinci teori korpuskular tentang cahaya. Dia menganggap
cahaya terbuat partikel-partikel (corpuscles) yang sangat halus, bahwa
materi biasa terdiri dari partikel yang lebih kasar, dan berspekulasi bahwa
melalui sejenis transmutasi alkimia "mungkinkah benda kasar dan cahaya
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ... dan mungkinkah
benda-benda menerima aktivitasnya dari partikel cahaya yang memasuki
komposisinya?" ("Are not gross Bodies and Light convertible into one
another, ...and may not Bodies receive much of their Activity from the
Particles of Light which enter their Composition?" ( Newton juga membangun
bentuk primitif generator elektrostatik gesek, menggunakan bulatan gelas
(Optics, 8th Query).
Di dalam
artikel berjudul "Newton, prisms and the 'opticks' of tunable lasers
diindikasikan bahwa Newton dalam bukunya Opticks adalah yang
pertama kali menunjukkan diagram penggunaan prisma sebagai pengekspansi berkas
cahaya. Dalam buku yang sama dia memerikan, lewat diagram, penggunaan susunan
prisma berganda. Sekitar 278 tahun setelah diskusi oleh Newton, pengekspansi
prisma berganda menjadi pokok dari pengembangan laser
tertalakan lebargaris sempit. Penggunaan prisma pengekspansi berkas
ini berakibat terhadap pengembangan teori
dispersi prisma berganda
.
3.
Mekanika dan Gravitasi
Pada tahun
1679 Newton kembali mengerjakan mekanika benda langit, yaitu gravitasi
dan efeknya terhadap orbit planet-planet, dengan rujukan terhadap hukum Kepler
tentang gerak planet. Ini dirangsang oleh pertukaran surat singkat pada masa
1679-80 dengan Hooke, yang telah ditunjuk untuk mengelola korespondensi Royal Society,
dan membuka korespondensi yang dimaksudkan untuk meminta sumbangan dari Newton
terhadap jurnal ilmiah Royal Society. Bangkitnya kembali ketertarikan Newton
terhadap astronomi mendapatkan rangsangan lebih lanjut dengan munculnya komet
pada musim dingin 1680-1681,yang dibahasnya dalam korespondensi dengan John
Flamsteed. Setelah diskusi dengan Hooke, Newton menciptakan bukti
bahwa bentuk elips orbit planet akan berasal dari gaya sentripetal yang
berbanding terbalik dengan kuadrat vektor jari-jari. Newton mengirimkan hasil
kerjanya ini ke Edmond Halley dan ke Royal Society dalam De motu
corporum in gyrum, sebuah risalah yang ditulis dalam 9 halaman
yang disalin ke dalam buku register Royal Society pada Desember 168 Risalah ini
membentuk inti argumen yang kemudian akan dikembangkan dalam Principia.
Principia
dipublikasikan pada 5 Juli
1687 dengan dukungan dan
bantuan keuangan dari Edmond Halley. Dalam karyanya ini Newton
menyatakan hukum gerak Newton yang memungkinkan banyak
kemajuan dalam revolusi Industri yang kemudian terjadi. Hukum
ini tidak direvisi lagi dalam lebih dari 200 tahun kemudian, dan masih
merupakan pondasi dari teknologi non-relativistik dunia modern. Dia menggunakan
kata Latin
gravitas (berat) untuk efek yang kemudian dinamakan sebagai gravitasi,
dan mendefinisikan hukum gravitasi universal.
Dalam karya
yang sama, Newton mempresentasikan metode analisis geometri yang mirip dengan
kalkulus, dengan 'nisbah pertama dan terakhir', dan menentukan analisis untuk
menentukan (berdasarkan hukum Boyle) laju bunyi di udara, menentukan
kepepatan bentuk sferoid Bumi, memperhitungkan presesi ekuinoks akibat tarikan
gravitasi bulan pada kepepatan Bumi, memulai studi gravitasi ketidakteraturan
gerak Bulan, memberikan teori penentuan orbit komet, dan masih banyak lagi.
Newton
memperjelas pandangan heliosentrisnya tentang tata surya,
yang dikembangkan dalam bentuk lebih modern, karena pada pertengahan 1680-an
dia sudah mengakui Matahari tidak tepat berada di pusat gravitasi tata surya. Bagi Newton, titik pusat Matahari atau benda langit
lainnya tidak dapat dianggap diam, namun seharusnya "titik pusat gravitasi
bersama Bumi, Matahari dan Planet-planetlah yang harus disebut sebagai Pusat
Dunia", dan pusat gravitasi ini "diam atau bergerak beraturan dalam
garis lurus".(Newton mengadopsi pandangan alternatif "tidak
bergerak" dengan memperhatikan pandangan umum bahwa pusatnya, di manapun
itu, tidak bergerak.
Postulat
Newton aksi-pada-suatu-jarak yang tidak terlihat menyebabkan dirinya dikritik
karena memperkenalkan "perantara gaib" ke dalam ilmu pengetahuan.
Dalam edisi kedua Principia (1713) Newton tegas menolak kritik tersebut
dalam bagian General Scholium di akhir buku. Dia menulis bahwa cukup
menyimpulkan bahwa fenomena tersebut menyiratkan tarikan gravitasi, namun hal
tersebut tidak menunjukkan sebabnya. Tidak perlu dan tidak layak merumuskan
hipotesis hal-hal yang tidak tersirat oleh fenomena itu. Di sini Newton
menggunakan ungkapannya yang kemudian terkenal, Hypotheses non fingo.
Berkat Principia,
Newton diakui dunia internasional. Dia mendapatkan
lingkaran pengagum, termasuk matematikawan kelahiran Swiss Nicolas Fatio de Duillier, yang menjalin
hubungan yang intens dengannya sampai 1693, saat hubungan tersebut mendadak
berakhir. Pada saat bersamaan Newton menderita gangguan saraf.
C. Masa Tua
Pada
dasawarsa 1690-an, Newton menulis sejumlah risalah keagamaan yang membahas
penafsiran harfiah Alkitab. Kepercayaan Henry More
tentang Alam Semesta dan penolakan dualisme Cartesian mungkin
telah mempengaruhi gagasan-gagasan keagamaan Newton. Naskah yang dia kirim ke John Locke
yang berisi bantahan terhadap eksistensi Trinitas
tidak pernah diterbitkan. Karya-karya akhirnya, The
Chronology of Ancient Kingdoms Amended (1728) dan Observations
Upon the Prophecies of Daniel and the Apocalypse of St. John (1733)
diterbitkan setelah kematiannya. Dia juga mencurahkan waktu cukup banyak untuk
studi alkimia.
Newton
adalah anggota Parlemen Inggris dari tahun 1689 sampai 1690,
dan pada tahun 1701. Namun menurut beberapa laporan komentarnya di parlemen
hanyalah keluhan tentang aliran udara dingin dalam ruangan dan permintaan agar
jendela ditutup.
Newton
pindah ke London untuk menempati posisi pengawas Percetakan Uang Logam Kerajaan
(Royal Mint) pada tahun
1696, posisi yang didapatkannya berkat dukungan Charles
Montagu, Earl Pertama Halifax, yang pada saat itu menjabat Chancellor of
Exchequer. Dia bertanggung jawab atas pencetakan kembali uang logam
Inggris, tugas yang sebenarnya tumpang tindih dengan Lord Lucas, Gubernur
Menara London. Dia juga mendapatkan pekerjaan deputi pengawas cabang sementara
Chester untuk Edmond Halley. Newton menjadi Empu Percetakan
Uang Logam (Master of Mint) yang paling terkenal setelah kematian Thomas Neale pada tahun
1699, posisi yang tetap dijabatnya sampai akhir hayatnya. Penunjukan ini
sebenarnya dimaksudkan sebagai pekerjaan ringan, namun Newton memperlakukannya
sebagai tugas serius, dan pensiun dari kewajibannya di Cambridge pada tahun
1701, dan menggerakkan kekuasaannya untuk mereformasi mata uang dan menghukum
pemalsu dan pemotong uang logam.
Sebagai Empu
Percetakan Uang Logam pada tahun 1717 Newton memindahkan standar Poundsterling
ke standar perak dari standar emas, dengan
menentukan hubungan bimetalik antara koin emas dan koin perak yang
menguntungkan koin emas. Ini menyebabkan koin perak serling dilebur dan
dikapalkan ke luar Britania. Newton diangkat sebagai Presiden Royal Society
pada tahun 1703 dan menjadi rekan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis (Académie des Sciences).
Pada kedudukannya di Royal Society, Newton menjadi bermusuhan dengan John Flamsteed,
Astronom Kerajaan, dengan menerbitkan secara prematur karya Flamsteed, Historia
Coelestis Britannica, yang telah digunakan oleh Newton dalam studinya.
Pada April
1705 Ratu Anne mengangkat Newton sebagai Kesatria pada saat kunjungan ke
Trinity College, Cambridge. Pengangkatan ini kemungkinan didorong oleh
perhitungan politik sehubungan dengan pemilihan Parlemen pada bulan Mei 1705,
daripada pengakuan karya-karya ilmiah Newton ataupun jasanya sebagai Empu
Percetakan Uang Logam. Newton adalah ilmuwan kedua yang diangkat sebagai
kesatria, setelah Francis Bacon.
Mendekati
akhir hayatnya, Newton bertempat tinggal di Cranbury Park, dekat Winchester
dengan kemenakan perempuan dan suaminya, sampai wafatnya pada tahun 1727. Newton
wafat dalam tidurnya di London pada tanggal 31 Maret dan dikebumikan di Westminster
Abbey. Kemenakannya Catherine
Barton Conduitt, bertindak sebagai tuan rumah pada saat-saat
urusan sosial di rumhnya di Jermyn Street di London.
Dia adalah "pamannya yang sangat penyayang,"menurut surat Newton
kepada Catherine Barton pada saat kemenakannya itu sedang memulihkan diri dari
penyakit cacar. Newton yang tetap melajang telah membagi-bagikan sebagian besar
harta miliknya kepada sanak keluarganya pada tahun-tahun terakhirnya, dan wafat
tanpa meninggalkan warisan.
Setelah
kematiannya, tubuh Newton ditemukan mengandung sejumlah besar raksa, mungkin sebagai
akibat studi alkimianya. Keracunan air raksa dapat
menjelaskan keeksentrikan Newton di akhir hayatnya.
D.
Pandangan Keagamaan
T.C.
Pfizenmaier berargumen bahwa Newton berpegang kepada pandangan Ortodoks
Timur tentang trinitas, bukannya pandangan Barat yang dipegang oleh Katolik Roma,
Anglikan
dan kebanyakan Kristen Protestan. Namun pandangan seperti ini
"telah kehilangan pendukung akhir-akhir ini dengan ketersediaan risalah
teologi Newton", dan saat ini kebanyakan sarjana mengidentifikasi Newton
sebagai monoteis antitrinitarian. "Di mata Newton, menyembah Kristus
sebagai Tuhan sama dengan penyembahan berhala, yang di matanya merupakan dosa
mendasar".Sejarawan Stephen Snobelen
menyebutkan, "Isaac Newton adalah pembelot,
Tetapi ... dia tidak pernah menyatakan kepercayaan pribadinya secara
terbuka—yang akan dianggapo oleh kaum ortodoks sebagai radikal ekstrem. Dia
menyembunyikan kepercayaannya begitu baiknya sehingga para sarjana masih
menguraikan seluk-beluk kepercayaan pribadinya." Snobelen menyimpulkan Newton paling tidak
adalah simpatisan Socinianisme (dia memiliki
dan telah membaca dengan saksama paling tidak delapan buku Socinianisme. Di
masa yang terkenal tidak toleran beragama, hanya sedikit ekspresi publik pandangan
radikal Newton, terutama penolakannya untuk menerima pentahbisan dan, di
ranjang kematiannya, menerima sakramen yang ditawarkan kepadanya
Meskipun
hukum gerakan dan hukum gravitasi universalnya menjadi penemuan yang paling
terkenal dari Newton, dia memperingatkan terhadap penggunaannya untuk memandang
alam semesta hanya sebagai mesin, seperti jam besar. Dia mengatakan,
"Gravitasi menerangkan gerakan planet-planet, namun tidak dapat
menerangkan siapa yang menggerakkannya pertama kali. Tuhan mengatur semua hal
dan mengetahui apa saja yang ada atau dapat dilakukan."
Beserta
dengan kemasyhurannya di dunia ilmiah, studi Newton tentang Alkitab
dan Bapa Gereja
awal juga patut dicatat. Newton menulis karya-karya kritik tekstual, yang
paling terkenal adalah An Historical
Account of Two Notable Corruptions of Scripture. Dia menempatkan
penyaliban Yesus Kristus pada tanggal 3 April 33 M, yang
cocok dengan salah satu tanggal yang diterima secara tradisional. Dia juga
berusaha tanpa hasil menemukan pesan-pesan tersembunyi di dalam
Alkitab.
Newton
percaya terhadap dunia yang imanen secara rasional, tetapi dia menolak hilozoisme
yang tersirat dalam pemikiran Leibniz dan Baruch
Spinoza. Alam yang teratur dan dimaklumkan secara dinamis dapat
dipahami, dan mestinya dipahami, dengan akal aktif. Dalam surat-menyuratnya,
Newton mengklaim bahwa dalam menulis Principia "Saya memandang
prinsip-prinsip tersebut sebagai karya besar dengan mempertimbangkan manusia
untuk kepercayaan terhadap Tuhan".Dia melihat tanda-tanda rancangan dalam
sistem alam semesta: "keseragaman yang mengagumkan pada sistem planet
haruslah membolehkan efek dari pilihan." Tetapi Newton bersikeras bahwa
campur tangan ilahi akhirnya akan diperlukan untuk memulihkan sistem, karena
pertumbuhan lambat-laun ketidakstabilan. Karena ini, Leibniz mengejeknya: "Tuhan
yang Mahakuasa ingin memutar lagi arlojinya dari waktu ke waktu: kalau tidak
arloji itu akan berhenti bergerak. Dia tampaknya tidak memiliki pandangan jauh
ke depan untuk membuatnya dapat bergerak selamanya."" Posisi Newton
dengan gigih dipertahankan oleh pengikutnya Samuel Clarke
dalam sebuah korespondensi terkenal. Seabad kemudian, karya Pierre-Simon Laplace Celestial
Mechanics (Mekanika Benda Langit) memiliki penjelasan alami tentang alasan
orbit planet tidak memerlukan campur tangan ilahi.
0 komentar:
Posting Komentar