1.
Besaran fisika jelaskan sejarahnya?
Jawab:
Satuan
Waktu (Second)
Pada
awalnya, istilah second dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “second minute”
(menit kedua), yang berarti bagian kecil dari satu jam. Bagian yang pertama
dikenal sebagai “prime minute” (menit perdana) yang sama dengan menit seperti yang dikenal sekarang. Besarnya
pembagian ini terpaku pada 1/60, yaitu, ada 60 menit di dalam satu jam dan ada
60 detik di dalam satu menit. Ini mungkin disebabkan oleh pengaruh orang-orang Babylonia, yang menggunakan hitungan sistem berdasarkansexagesimal (basis 60). Istilah jam sendiri sudah ditemukan oleh
orang-orang Mesir dalam putaran bumi sebagai 1/24 dari mean hari matahari.
Ini membuat detik sebagai 1/86.400 dari mean hari matahari.
Di
tahun 1956, International Committee
for Weights and Measures (CIPM),
dibawah mandat yang diberikan oleh General Conference on Weights and
Measures (CGPM)
ke sepuluh di tahun 1954, menjabarkan detik dalam periode putaran bumidisekeliling matahari di saat epoch,
karena pada saat itu telah disadari bahwa putaran bumi di sumbunya tidak cukup
seragam untuk digunakan sebagai standar waktu. Gerakan bumi itu digambarkan di Newcomb’s Tables of the
Sun (Daftar
matahari Newcomb), yang mana memberikan rumusan untuk gerakan matahari pada
epoch di tahun 1900 berdasarkan observasi astronomi dibuat selama abad ke
delapanbelas dan sembilanbelas. Dengan demikian detik didefinisikan sebagai
Definisi ini diratifikasi oleh General Conference on Weights and Measures ke sebelas di tahun 1960. Referensi ke tahun 1900 bukan berarti ini adalah epoch dari mean hari matahari yang berisikan 86.400 detik. Melainkan ini adalah epoch dari tahun tropis yang berisi 31.556.925,9747 detik dari Waktu Ephemeris. Waktu Ephemeris (Ephemeris Time - ET) telah didefinisikan sebagai ukuran waktu yang memberikan posisi obyek angkasa yang terlihat sesuai dengan teori gerakan dinamis Newton.
Dengan
dibuatnya jam atom,
maka ditentukanlah penggunaan jam atom sebagai dasar pendefinisian dari detik,
bukan lagi dengan putaran bumi.
Dari
hasil kerja beberapa tahun, dua astronomer diUnited States Naval Observatory (USNO) dan dua astronomer di National Physical Laboratory(Teddington,
England) menentukan hubungan dari hyperfine transition frequency atom caesium dan detik ephemeris. Dengan
menggunakan metode pengukuran common-view berdasarkan sinyal yang diterima dari stasiun radio WWV,
mereka menentukan bahwa gerakan orbital bulan disekelilingbumi,
yang dari mana gerakan jelas matahari bisa diterka, di dalam satuan waktu jam
atom. Sebagai hasilnya, di tahun 1967, General Conference on Weights and
Measures mendefinisikan
detik dariwaktu atom dalam International System of Units (SI) sebagai
Durasi
sepanjang 9.192.631.770 periode dari radiasi sehubungan dengan transisi antara
duahyperfine level dari ground state dari atomcaesium-133.
Ground
state didefinisikan di ketidak-adaan (nol)medan magnet.
Detik yang didefinisikan tersebut adalah sama dengan detik ephemeris.
Definisi
ini mengacu pada atom caesium yang diam pada temperatur 0 K.
Dalam
prakteknya, ini berarti bahwa realisasi detik dengan ketepatan tinggi harus
mengkompensasi efek dari radiasi sekelilingnya untuk mencoba mengextrapolasikan
ke harga detik seperti yang disebutkan di atas.
2.
Bintang apa yang paling terang?
Bintang apa yang paling redup? Dan
mengapa bintang berkelip sementara planet tidak?
Jawab:
Bintang paling terang adalah matahari tetapi jika
malam hari bintang yang paling terang adalah Sirius. Bintang paling redup adalah Brown Draft.
Kita telah mengetahui bahwa
pada atmosfer bumi, terdapat beberapa lapisan mulai dari lapisan troposfer
hingga lapisan termosfer. Masing-masing lapisan mempunyai ketebalan yang
berbeda. Begitu pun suhu pada lapisan-lapisan tersebut, masing-masing lapisan
mempunyai suhu yang bervariasi, contohnya mesosfer mempunyai suhu rendah,
sedangkan stratosfer memiliki suhu tinggi. Pemvariasian suhu inilah yang
menyebabkan cahaya yang melewati atmosfir bumi mengalami
pembiasan/pembelokkan. Pada bab cahaya
pelajaran fisika, mungkin kalian telah mempelajari proses pembiasan. Pembiasan
adalah kejadian pembelokkan cahaya ketika cahaya melewati 2 medium yang berbeda
kerapatannya. Kerapatan 2 medium bisa berbeda jika terdapat perbedaan besar
suhu pada kedua medium tersebut. Semakin besar suhu suatu medium, maka
kerapatannya akan semakin renggang dan sebaliknya. Cahaya akan dibiaskan
mendekati garis normal jika merambat dari medium kurang rapat (renggang) ke
medium yang lebih rapat, dan sebaliknya.
Kembali lagi pada atmosfer bumi. Selain pada setiap lapisan mempunyai
suhu yang berbeda, suhu tersebut juga dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
keadaan sekitar. Ini yang membuat sudut bias (r) menjadi berubah-ubah. Dari penjelasan gambar-gambar di atas, kita
dapat mengetahui bahwa ketika sudut bias cahaya (r) berubah maka tempat di bumi
yang kan terkena cahaya bintang kan berubah juga. Menggambarkan ketika cahaya
mengenai mata sesorang sehingga tampaklah bintang pada penglihatannya.
Menggambarkan ketika cahaya tidak mengenai mata seseorag sehingga bintangnya
tidak nampak peda penglihatannya. Ini yang membuat bintang seolah-olah
berkedip, padahal bintangnya tetap dan masih terus memancarkan cahayanya.
0 komentar:
Posting Komentar