Gerak harmonik sederhana adalah
gerak
bolak - balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran
benda dalam setiap sekon selalu konstan.
Jenis Gerak Harmonik Sederhana
Gerak
Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
- Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.
- Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana
- Gerak harmonik pada bandul
Ketika beban digantungkan pada
ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban
ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu
kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan
kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
- Gerak harmonik pada pegas
Gerak vertikal pada pegas
Semua pegas memiliki panjang
alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung
sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan
mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau
digoyang)
Besaran Fisika pada Ayunan Bandul
Periode (T)
Benda
yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode[3].
Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu
getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik
di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut.
Satuan periode adalah sekon atau detik[3].
Frekuensi (f)
Frekuensi
adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik, yang
dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap[3].
Satuan frekuensi adalah hertz[3].
Hubungan antara Periode dan Frekuensi
Frekuensi
adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik. Dengan demikian selang
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah[3] :
Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode. Dengan demikian, secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut[3] :
Amplitudo
Pada
ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo.
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan[3].
Gaya Pemulih
Gaya
pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena
gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk[4].
Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat
padanya di sebut gaya pemulih[4].
Gaya Pemulih pada Pegas
Pegas
adalah salah satu contoh benda elastis[4].
Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali
pada keadaan setimbangnya mula- mula apabila gaya yang bekerja padanya
dihilangkan[4].
Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan
kehidupan sehari- hari[4].
Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed[4].
Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan
melewati jalan yang tidak rata[4].
Pegas - pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat
orang tidur[4].
Hukum Hooke
Robert Hooke
Jika
gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali
pada keadaan semula[5].
Robert Hooke,
ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada
batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas[5].
Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih
sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis,
dapat dituliskan sebagai[5] :
, dengan k = tetapan pegas (N / m)
Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut.
Susunan Pegas
Konstanta
pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas - pegas tersebut disusun menjadi
rangkaian[5].
Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas,
yaitu rangkaian pegas seri atau paralel[5].
- Seri / Deret
Gaya
yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan mengalami
pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum,
konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan persamaan[5] :
, dengan kn = konstanta pegas ke - n.
- Paralel
Jika
rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan mengalami gaya
tarik sebesar dan , pertambahan panjang
sebesar dan [5].
Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan dengan
persamaan[5] :
ktotal = k1 + k2 + k3 +....+ kn, dengan kn = konstanta pegas ke - n.
Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Matematis
Ayunan
matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap
pada seutas tali, di mana massa tali
dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang[6].
Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa tergantung pada seutas kawat
halus sepanjang dan massanya dapat
diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan membentuk sudut , gaya pemulih bandul
tersebut adalah [6].
Secara matematis dapat dituliskan[6] :
Oleh
karena ,
maka :
Persamaan, Kecepatan, dan Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan
Gerak Harmonik Sederhana adalah[6] :
Keterangan :
Y =
simpangan
A =
simpangan maksimum (amplitudo)
F =
frekuensi
t =
waktu
Jika posisi sudut awal adalah , maka persamaan gerak harmonik sederhana menjadi [6]:
Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
Dari
persamaan gerak harmonik sederhana
Kecepatan
gerak harmonik sederhana[6] :
Kecepatan
maksimum diperoleh jika nilai atau ,
sehingga :
Kecepatan untuk Berbagai Simpangan
Persamaan
tersebut dikuadratkan
, maka[6] :
...(1)
Dari
persamaan :
...(2)
Persamaan
(1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :
Keterangan :
v
=kecepatan benda pada simpangan tertentu
= kecepatan sudut
A =
amplitudo
Y =
simpangan
Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Dari
persamaan kecepatan : ,
maka[6] :
Percepatan
maksimum jika atau = 900 =
Keterangan :
a maks
= percepatan maksimum
A = amplitudo
Hubungan Gerak Harmonik Sederhana (GHS) dan Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Gerak
Melingkar Beraturan dapat dipandang sebagai gabungan dua gerak harmonik
sederhana yang saling tegak lurus, memiliki Amplitudo (A) dan frekuensi yang
sama namun memiliki beda fase relatif atau kita
dapat memandang Gerak Harmonik Sederhana sebagai suatu komponen Gerak Melingkar
Beraturan[7].
Jadi dapat diimpulkan bahwa pada suatu garis lurus, proyeksi sebuah benda yang
melakukan Gerak Melingkar Beraturan merupakan Gerak Harmonik Sederhana[7].
Frekuensi dan periode Gerak Melingkar Beraturan sama dengan Frekuensi dan
periode Gerak Harmonik Sederhana yang diproyeksikan[7].
Misalnya
sebuah benda bergerak dengan laju tetap (v) pada sebuah
lingkaran
yang memiliki jari-jari A sebagaimana tampak pada gambar di samping[7].
Benda melakukan Gerak Melingkar
Beraturan, sehingga kecepatan sudutnya bernilai konstan[7].
Hubungan antara kecepatan linear dengan kecepatan sudut dalam Gerak Melingkar
Beraturan dinyatakan dengan persamaan[7] :
Karena
jari-jari (r) pada Gerak Melingkar Beraturan di atas adalah A, maka persamaan
ini diubah menjadi :
, ... (1)
Simpangan
sudut (teta) adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r), dan dinyatakan dengan persamaan :
... (2), x adalah jarak linear, v adalah
kecepatan linear dan t adalah waktu tempuh (x = vt adalah persamaan Gerak Lurus
alias Gerak Linear). Kemudian v pada persamaan 2 digantikan dengan v pada
persamaan 1 dan jari-jari r digantikan dengan A :
Dengan
demikian, simpangan sudut benda relatif terhadap sumbu x dinyatakan dengan
persamaan :
... (3) ( adalah simpangan
waktu pada t = 0})
Pada
gambar di atas, posisi benda pada sumbu x dinyatakan dengan persamaan :
...(4)
Persamaan
posisi benda pada sumbu y :
Keterangan :
A =
amplitudo
= kecepatan sudut
= simpangan udut pada saat t = 0
Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana
Shockabsorber pada Mobil
Peredam kejut (shockabsorber)
pada mobil
memiliki komponen pada bagian atasnya terhubung dengan piston dan
dipasangkan dengan rangka kendaraan[8].
Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder
bagian bawah yang dipasangkan dengan as roda[8].
Fluida kental menyebabkan
gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit
tersebut[8].
Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda[8].
0 komentar:
Posting Komentar