Blaise Pascal (1623 1662 M) terlahir di Clermont Ferrand Perancis pada
19 June 1623. Ayahnya Etienne Pascal, penasehat kerajaan yang kemudian
diangkat sebagai presiden organisasi the Court of Aids di kota Clermont.
Ibunya, Antoinette Begon, wafat saat ia berusia 3 tahun, meninggalkan
ia dan dua saudara perempuannya, Gilberte dan Jacqueline. Blaise Blaise
sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang cerdas walaupun ia tidak
menempuh pendidikan di sekolah secara resmi. Di usia 12 tahun, ia sudah
bisa menciptakan sebuah mesin penghitung untuk membantu pekerjaan
ayahnya. Nama ayahnya adalah Étienne Pascal. Ayahnya adalah seorang petugas penarik pajak yang bekerja di wilayah Auvergne, Perancis.
Sejak usia empat tahun Blaise telah kehilangan ibunya. Karya-karyanya
terus bertambah mulai dari merancang bangunan segienam (hexagram),
menemukan prinsip kerja barometer, sistem kerja arloji, hingga ikut terlibat dalam pembuatan sistem transportasi bawah tanah kota Paris.
Sejak
usia 12 tahun, ia sudah biasa diajak ayahnya menghadiri perkumpulan
diskusi matematik. Ayahnya mengajarinya ilmu bahasa, khususnya bahasa
Latin dan Yunani, tapi tidak matematik. Ayahnya sengaja melewatkan
pelajaran matematik kepada Pascal semata-mata untuk
memancing rasa keingintahuan si anak. Pascal lantas terbiasa berexperimen dengan bentuk-bentuk geometri, serta menemukan rumus-rumus geometri standar dan memberikan nama rumus tersebut dengan namanya sendiri.
memancing rasa keingintahuan si anak. Pascal lantas terbiasa berexperimen dengan bentuk-bentuk geometri, serta menemukan rumus-rumus geometri standar dan memberikan nama rumus tersebut dengan namanya sendiri.
Pada
tahun 1631, Pascal sekeluarga pindah ke Paris. Ayahnya memutuskan untuk
mendidik sendiri anak-anaknya, tak terkecuali Pascal. Sungguh
menakjubkan, Pascal memang dikenal cerdas sejak kecil. Ia menunjukkan
bakat yang luar biasa di bidang matematika dan sains. Pada umur 11
tahun, ia membuat karya tulis tentang getaran suara. Ayahnya yang
melihat bakat besar ini cukup terkejut dan sempat melarang Pascal untuk
mempelajari matematika hingga umur 15 tahun. Akan tetapi, pada umur 12
tahun, Pascal berhasil membuat perhitungan bahwa jumlah semua sudut
sebuah segitiga adalah sama dengan 1800. Uniknya, perhitungan tersebut
ditulis di dinding rumahnya.
Akhirnya,
Pascal diizinkan untuk mempelajari materi dari seorang ilmuwan besar,
Euclid. Ia juga dianggap dapat disejajarkan dengan ilmuwan-ilmuwan besar
Eropa lainnya, seperti Roberval, Desargues, Mydorge, Gassendi, dan
Descartes.
Tahun
1640 Pascal sekeluarga pindah ke kota Rouen. Saat itu, ia masih diajari
langsung oleh ayahnya, namun Pascal belajar dengan sangat giat bahkan
sampai menguras stamina dan kesehatannya sendiri. Jerih payahnya tak
sia-sia, akhirnya ia berhasil menemukan teorema Geometri yang
menakjubkan.
Kadang-kadang
ia menyebut teorema tersebut sebagai "hexagram ajaib” sebuah teorema
tentang persamaan persilangan antar garis. Bukan sebuah teorema yang
sekedar menghitung keseimbangan bentuk, tapi, lebih mendasar dan
penting, yang saat itu sama sekali belum pernah dikembangkan menjadi
sebuah cabang ilmu matematik tersendiri – geometri proyeksi. Pascal
kemudian menggarapnya jadi sebuah buku, Essay on Conics, yang
diselesaikannya sampai tahun 1640, di mana hexagram ajaib menjadi
bahasan utama, yang membahas ratusan penghitungan tentang kerucut, juga
membahas teorema Apollonius, yang mengagumkan bukan cuma karena usianya
yang masih sangat muda saat itu (16 tahun) namun karena penghitungannya
juga menyertakan unsure-unsur tangens, dsb.
MENGANUT JANSENIS DAN BIARA PORT ROYA
Tahun
1646 ayah Pascal mengalami kecelakaan kemudian dirawat di rumah.
Beberapa tetangga berkunjung membesuk –kebetulan beberapa diantaranya
penganut Jansenist, yang didirikan oleh Cornelis Jansen, seorang
professor kelahiran Belanda yang mengajar teologi di Universitas
Louvain. Sebuah kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Jesuit.
Pascal tampaknya terpengaruh dan menjadi pengikut Jansenists, dan
menjadikannya amat menentang ajaran Jesuits. Adiknya, Jacqueline juga
berniat ingin masuk biara Jansenist di Port Royal. Ayah Pascal, Etienne
Pascal tak menyukai hal ini, kemudian mengajak keluarganya pindah ke
Paris, namun setelah ayahnya meninggal pada tahun 1651 Jacqueline
bergabung dengan biara Port Royal. Pascal masih sibuk menikmati
kehidupan duniawinya --bersama teman-temannya dari kalangan bangsawan--
menghabiskan uang warisan ayahnya. Akhirnya pada tahun 1614, ia
sepenuhnya menjadi penganut Jansenisme, dan ia pun memulai kehidupan
osteriknya di biara Port Royal.
THE LETTRES PROVINCIALES (SURAT-SURAT KE DAERAH).
Karya tulis ini ditulisnya tanpa mencantumkan namanya. Surat-surat ini berisi pembelaan Paskal terhadap Antoine Arnauld , seorang pemimpin gerakan Jansenisme yang diadili di Sorbonne oleh karena pandangan-pandangannya dianggap berbahaya. Ini sekaligus menjadi tulisan Pascal yang menyerang kaum Yesuit.
Pada
tahun 1655 Antoine Arnauld, seorang penulis kondang mengulas tentang
ajaran Jansenisme, yang secara resmi dilarang pemerintah Sorbonne
sebagai ajaran bidah, lalu Pascal menjawab tulisan tersebut dengan
menulis di media kondang the Provincial Letters dengan menggunakan nama
samaran Louis de Montalte, yang bertujuan untuk mempertahankan ajaran
Jansenisme. Mereka seolah-olah berpolemik antara dua orang sahabat,
mulai dari 13 Januari 1656, hingga 24 Maret 1657. Media the Provincial
Letters beroplag ribuan dan beredar ke seluruh pelosok Paris, penganut
Jesuits mencoba memancing siapa sebenarnya si penulis tersebut –-dengan
cerdiknya malah mengolok-olok mereka yang berusaha mengungkap jati
dirinya.
THE PENSÉES
Berisi
kumpulan pemikiran-pemikiran Pascal yang sering ditulisnya pada secarik
kertas. Melalui Pensées, Pascal hendak mengajukan suatu apologia atau
pembelaan agama Kristen kepada orang-orang yang tidak percaya akan keberadaan Allah terutama kaum rasionalis. Ini merupakan usaha pembelaan terhadap kekristenan yang pertama dilakukan di zaman modern.
Berita
tentang kehidupan pribadi Pascal tak banyak terdengan semenjak ia
memasuki kehidupan di Port Royal. Saudara perempuannya, Gilberte melihat
dia menjalani kehidupan asketis. Pascal, selain tak terlalu suka
melihat adik perempuannya sibuk dengan anak-anaknya, juga sebal dengan
pembicaraannnya yang melulu soal urusan perempuan. Mulai 1658
penderitaan sakit kepalanya semakin memuncak, akhirnya meninggal pada 19
Agustus 1662.
Ketika
wafat Pascal meninggalkan sebuah karya tulis yang belum selesai perihal
teologi, the Pensees, sebuah apologi Kekristenan, sehingga , baru
diterbitkan 8 tahun kemudian oleh biara Port Royal dalam bentuk yang tak
lengkap dan tak jelas. Sebuah versi terbitan yang lebih otentik pertama
kali terbit tahun 1844. Yang mengupas tentang problem besar pemikiran
Kristen, tentang kepercayaan yang bertentangan dengan Sebab,
Kehendak-bebas, dan Pengetahuan-Awal. Pascal menjelaskan kontradiksi dan
problem moral kehidupan, doktrin tentang Kejatuhan (keterusiran dari
surga) yang menjadi landasan kepercayaan dan menjadi dasar pembenaran
dari doktrin Penebusan.
The
Pensees, berbeda dengan Provincial Letters, yang ditulis langsung oleh
penulisnya, dengan gaya penulisan, yang tentu saja tidak sesuai, dengan
kehebatannya sebagai sosok penulis termashur. The Letters, bagaimanapun
juga, telah menempatkan Pascal ke dalam sejarah literatur bersama
penulis-penulis besar Perancis. The Pensees terasa seolah ditulis oleh
orang lain, yang seolah tak terlalu mementingkan soal agama. Namun
demikian, meski berbeda antara keduanya, masing-masing tetap merupakan
buku-buku penting dalam sejarah pemikiran keagamaan.
PEMIKIRAN
Le Coeur
Le couer a ses raison ne connait point (Hati mempunyai alasan-alasan yang tidak dimengerti oleh rasio)
adalah ungkapan Pascal yang sangat terkenal. Dengan pernyataan ini
Pascal tidak bermaksud menunjukkan bahwa rasio dan hati itu
bertentangan. Hanya saja menurut Pascal, rasio atau akal manusia tidak
akan sanggup untuk memahami semua hal. Baginya "hati" (Le couer) manusia adalah jauh lebih penting.
Hati yang dimaksudkan oleh Paskal tidak semata-mata berarti emosi.
Hati adalah pusat dari segala aktivitas jiwa manusia yang mampu
menangkap sesuatu secara spontan dan intuitif. Rasio manusia hanya mampu
membuat manusia memahami kebenaran-kebenaran matematis dan ilmu alam. Dengan memakai hati, manusia akan mampu memahami apa yang lebih jauh daripada itu yakni pengetahuan tentang Allah.
Kebenaran
tidak hanya diketahui oleh akal saja tetapi juga dengan hati, bahkan
menurut Paskal untuk dapat mengenal Allah secara langsung manusia harus
menggunakan hatinya. Dengan demikian Paskal hendak menegaskan bahwa rasio manusia itu memiliki batas sedangkan iman tidak terbatas.
Le Pari
Le Pari
atau "Pertaruhan" adalah argumen Paskal lainnya yang terkenal. Gagasan
ini terkait dengan persoalan mengenai ada tidaknya Allah dalam sejarah filsafat. Ada orang-orang-orang skeptik yang kerap kali mencemooh orang-orang Kristen
yang percaya bahwa Allah itu ada sementara mereka sendiri tidak dapat
membuktikan secara rasional bahwa Allah itu tidak ada. Ia kemudian
membuat sebuah pertaruhan mengenai ada atau tidaknya Allah.
Dalam
hal ini Paskal mengambil posisi sebagai orang yang percaya akan adanya
Allah. Alasannya, bila ternyata Allah memang ada, orang-orang yang
percaya kepada Allah akan menang dan hidup berbahagia bersama Allah yang
diimani di sorga
kelak. Sementara bila ternyata Allah memang tidak ada dan orang-orang
percaya kalah maka mereka tidak akan menderita kerugian apapun. Hidup
baik yang telah mereka jalani selama berada di dunia sudah merupakan keutamaan yang membuat kehidupan mereka dan orang lain bahagia.
KARYA-KARYA MATEMATIK DAN ILMIAH LAINNYA
Pascal
juga menulis tentang hidrostatik, yang menjelaskan eksperi¬mennya
menggunakan barometer untuk menjelaskan teorinya tentang Persamaan Benda
Cair (Equilibrium of Fluids), yang tak sempat dipublikasikan sampai
satu tahun setelah kematiannya. Makalahnya tentang Persamaan Benda Cair
mendorong Simion Stevin melakukan analisis tentang paradoks hidrostatik
dan dan meluruskan apa yang disebut sebagai hukum terakhir hidrostatik:
bahwa benda cair menyalurkan daya tekan secara sama-rata ke semua arah
(yang kemudian dikenal sebagai Hukum Pascal). Hukum Pascal dianggap
penting karena keterkaitan antara Teori Benda Cair dan Teori Benda Gas,
dan tentang Perubahan Bentuk tentang keduanya yang kemudian dikenal
dengan Teori Hidrodinamik.
Teori
Pascal memberikan pengaruhnya pada teori matematik di saat Pascal
memulai kehidupan di Port Royal yang digunakan mengatasi problem
penghitungan yang berhubungan dengan kurva dan lingkaran, yang juga
harus dikuasai oleh matematikawan modern. Ia banyak menerbitkan teorema
yang diajukan sebagai tantangan kepada matematikawan lain untuk
dipecahkan, tanpa satupun yang menjawabnya. Jawaban kemudian datang dari
John Wallis, Christopher Wren, Christian Huygens, dan kawan-kawan,
tanpa hasil yang memuaskan. Pascal akhirnya menerbitkan jawabannya
sendiri dengan menggunakan nama samaran Amos DettonviIle (kemudian
dikenal dengan anagram Louis de Montalte), kemudian matematikawan
sekarang sering juga menyebut dirinya dengan nama ini.
Teori
matematik probabilitas menjadi berkembang pertama kali ketika terjadi
komunikasi antara Pascal dan Pierre de Fermat yang akhirnya menemukan
bahwa kedua teori Pascal dan Matematika Probabilitas memiliki kesamaan
meski masing-masingnya tetap berdiri sendiri. Pascal merencanakan
menulis makalah tentang itu, namun lagi-lagi cuma cuplikan-cuplikan yang
ditinggalkannya, yang diterbitkan setelah kematiannya. Ia tak pernah
menulis teori matematik yang panjang lebar berbelit-belit, melainkan
tulisan-tulisan pendek yang singkat, jelas, dan abadi
1. Irisan Kerucut
Pascal
sangat tertarik pada pemikiran Desargues mengenai irisan kerucut. Tak
disangka, ia mengembangkan pemikiran tersebut. Pada umur 16 tahun, ia
berhasil membuat karya tulis yang berjudul Essai Pour Les Coniques.
Dalam karya tulisnya tersebut, ia menyebutkan bahwa jika sebuah kerucut
dipotong oleh sebuah bidang datar secara tegak lurus, maka diperoleh
permukaan berupa lingkaran. Sebaliknya, jika dipotong dengan kemiringan
tertentu, maka diperoleh permukaan berupa elips.
Pemikiran
Pascal tersebut cukup menarik perhatian Rene Descartes. Ia tidak
percaya bahwa teori tersebut lahir dari seorang anak berusia 16 tahun.
Descartes sempat berkata,”Saya tidak merasa heran jika ada seseorang
yang mampu menunjukkan materi tentang kerucut lebih sempurna dari
sebelumnya, akan tetapi sangat jarang hal ini dikemukakan oleh seorang
anak yang berumur 16 tahun!”.
2. Kalkulator Mekanik
Pada
tahun 1642, ketika Pascal berumur kurang dari 19 tahun, ia berhasil
membuat sebuah kalkulator mekanik untuk melakukan perhitungan
penjumlahan dan pengurangan. Hal ini ia lakukan untuk membantu ayahnya
yang sering kesulitan menghitung besarnya pajak dan tagihan. Kalkulator
yang diberi nama Pascaline ini sempat dipamerkan di Musee des Arts et
Metiers di Kota Paris, Perancis dan di Zwinger Museum di Kota Dresden,
Jerman. Karena harganya yang sangat mahal, kalkulator Pascal ini tidak
laku dijual. Padahal, Pascaline adalah cikal bakal dari mesin komputer
saat ini. Namun, Pascal tetap membuat dan mengembangkan kalkulator
tersebut.
3. Permainan Judi
Chevalier
de Mere, salah seorang teman Pascal, sangat tertarik pada masalah
perjudian. Ia ingin mengetahui bagaimana membagi uang taruhan secara
adil sesuai dengan peluang untuk memenangkan permainan judi tersebut.
Pemikiran ini sangat menginspirasi Pascal untuk mencari solusinya.
Bersama De Fermat, Pascal berhasil menjawab semua masalah dalam
permainan judi melalui teori peluang matematika. Ternyata, materi
tersebut memberikan sumbangan yang besar bagi Leibniz dalam penulisan
dasar-dasar kalkulus.
“Tuhan Tidak Pernah Meninggalkanku!”
Pada
tahun 1659, Pascal menderita sakit keras. Ia memang memiliki riwayat
kesehatan yang buruk sejak kecil. Menjelang akhir hidupnya, ia lebih
banyak menolak pengobatan dari dokter. Ia mengatakan,”Sakit adalah
sebuah ketentuan alam!”. Pada tahun 1662, penyakitnya bertambah parah.
Menyadari hal ini, akhirnya Pascal berniat untuk ke rumah sakit. Akan
tetapi, dokter menyatakan bahwa kondisi Pascal sangat tidak stabil. Pada
tanggal 18 Agustus 1662, Pascal meninggal dunia di Kota Paris setelah
menderita kejang-kejang sehari sebelumnya. Kata-kata terakhir yang
keluar dari mulutnya adalah,”Mudah-mudahan Tuhan tidak pernah
meninggalkanku!”. Ia dimakamkan di pemakaman Saint Etiene-du-Mont.
Penyakit
yang diderita Pascal memang masih menyimpan misteri. Namun, setelah
dilakukan otopsi, misteri tersebut mulai terpecahkan. Penyakitnya
diperkirakan berada di sekitar perut, rongga dada, dan kerusakan pada
otak. Hasil otopsi menyebutkan bahwa Pascal diperkirakan menderita TBC,
kanker perut, atau kombinasi keduanya. Sedangkan sakit kepala yang
sering diderita Pascal ketika masih hidup disebabkan adanya luka pada
otak.
SEGITIGA PASCAL
Segitiga
pascal ini sangat membantu untuk banyak hal. Untuk pemfaktoran pada
aljabar. misalnya untuk menjabarkan suatu bentuk pangkat yang di
dalamnya terdapat penjumlahan atau pengurangan. Misalnya, (x + y)4 atau yang lain. Dengan menggunakan segitiga pascal ini sangat membantu untung menjabarkan lebih cepat lagi.
Yang
kita kenal dari segitiga pascal adalah bentuknya yang seperti segitiga
dan bilangan yang bawah adalah hasil penjumlahan dua bilangan di atasnya
Segitiga
aritmatika yang ditunjukkan disini telah dikenal selama 600
tahun,tetapi Pascal menemukan bahwa banyak dari sifat-sifat segitiga
dihubungkan dengan barisan-barisan dan deret-deret istimewa.
Pada
saat segitiga selesai dibuat,bayangan dalam setiap persegi dengan
bilanganbilangan ganjil di dalamnya dan Anda akan melihat sebuah pola
yang muncul.
Segitiga Pascal juga sangat membantu kita dalam melakukan perhitungan bilangan berpangkat.
CONTOH :
CONTOH :
(A+B)2=A2+2AB+B2
(A+B)3=A3+3A2B+3AB2+B3
Yang unik dari segitiga pascal ini adalah jika setiap barisnya dijumlahkan maka hasilnya adalah merupakan bilangan 2 pangkat n dengan n berurutan dari 0. Baris pertama didapatkan 20. Baris kedua adalah sama dengan 21. Baris ketiga sama dengan 22. Dan seterusnya…
Yang unik dari segitiga pascal ini adalah jika setiap barisnya dijumlahkan maka hasilnya adalah merupakan bilangan 2 pangkat n dengan n berurutan dari 0. Baris pertama didapatkan 20. Baris kedua adalah sama dengan 21. Baris ketiga sama dengan 22. Dan seterusnya…
1 = 20
1 + 1 = 21
1 + 2 + 1 = 22
1 + 3 + 3 + 1 = 23
1 + 4 + 6 + 4 + 1 = 24
1 + 5 + 10 + 10 + 5 + 1 = 25
1 + 6 + 15 + 20 + 15 + 6 + 1 = 26
Matriks eksponen
Disebabkan pembinaan sederhana dengan faktorial, pewakilan yang sangat asas pada segi tiga Pascal dalam bentuk matriks eksponen
dapat diberikan: segi tiga Pascal adalah eksponens bagi matriks yang
mempunyai urutan 1, 2, 3, 4, … pada subpepenjuru dan kosong pada
mana-mana tempat lain.
Ciri geometri
Segi tiga Pascal dapat digunakan sebagai sebuah jadual pencarian untuk bilangan uncur berdimensi dalam sebuah versi dimensi berarbitrari tunggal pada sebuah segi tiga (digelar sebagai sebuah simpleks).
Contohnya, anggapkan garisan ke-3 pada segi tiga, dengan nilai 1, 3, 3,
1. Sebuah segi tiga 2-dimensi mempunyai satu unsur 2-dimensi (sendiri),
tiga elemen 1-dimensi (garisan, atau pinggir), dan tiga unsur 0-dimensi
(verteks,
atau sudut). Erti nomor terakhir (1) adalah lebih sukar untuk
dijelaskan (tetapi lihat di bawah). Berlanjutan dengan contoh kita,
sebuah tetrahedron
mempunyai unsur 3-dimensi (sendiri), unsur 2-dimensi (permukaan), enam
unsur 1-dimensi (pinggir), dan empat unsur 0-dimensi (verteks).
Menambahkan terakhirnya 1 semula, nilai-nilai ini berhubungan dengan
barisan ke-4 pada segi tiga (1, 4, 6, 4, 1). Garisan 1 berhubungan
dengan sebuah titik, dan Garisan 2 berkorespon dengan sebuah segmen
garisan (dyad). Petak ini bersambung untuk hiper-tetrahedron berdimensi
tinggi.
Untuk memahami mengapa corak ini bermuncul, seorang harus memahami bahawa proses pembinaan sebuah simpleks-n dari sebuah simpleks-(n − 1)
terdiri dengan hanya menambahkan sebuah verteks baru pada yang
kemudiannya, ditempatkan seperti mana verteks baru ini terbaring di luar
ruang simpleks asal, dan bercantum ke semua verteks asal. Sebagai
contoh, anggapkan kes pembinaan sebuah terahedron dari sebuah segi tiga,
yang kemudiannya dari elemen itu dihitung oleh barisan 3 pada segi tiga
Pascal: muka 1, sisi 3, dan verteks 3 (makna pada
akhir 1 akan dijelaskan sebentar lagi). Untuk membina sebuah tetrahedron
dari sebuah segi tiga, kita tempatkan sebuah verteks baru di atas plane
segi tiga dan menyambungkan verteks ini ke kesemua verteks segi tiga
asal.
Nomor
pada elemen berdimensi yang diberikan pada tetrahedron adalah
sekarangnya jumlah pada dua nomor: pertama nomor yang pada elemen di
segi tiga asal, tambah nomor elemen-elemen baru, setiap yang mana dibina pada elemen-elemen salah satu dimensi berkurang dari segi tiga asal. Oleh itu, dalam tetrahedron, nomor sel (elemen-elemen polyhedral) adalah 0 (segi tiga asal memiliki kosong) + 1 (dibina pada permukaan single segi tiga asal) = 1; bilangan muka adalah 1 (segi tiga asal tersendiri) + 3 (muka baru, setiap dibina pada suatu tepi segi tiga asal) = 4;
bilangan sisi adalah 3 (dari segi tiga asal) + 3 (sisi-sisi baru,
setiap dibina pada sebuah verteks yang ditambahkan untuk mencipta
tetrahedron dari segi tiga) = 4. Proses menjumlahkan bilangan
elemen ini pada suatu dimensi yang diberikan pada yang salah dimensi
yang berkurang satu untuk tiba di bilangan yang terdahulunya dijumpai di
simpleks lebih tinggi seterusnya adalah bersamaan dengan proses
penjumlahan dua nomor adjacent pada sebuah barisan segi tiga Pascal
untuk yield nomor di bawah. Oleh itu, makna pada nomor akhir (1) pada
sebaris segi tiga Pascal menjadi lebih difahami sebagai mewakili verteks
baru yang ditambahkan ke simpleks yang diwakili oleh barisan itu untuk
yield simpleks yang lebih tinggi seterusnya sebagai diwakili oleh
barisan seterusnya. Verteks baru ini dicantumkan dengan setiap elemen di
simpleks asal untuk yield sebuah elemen baru pada dimensi lebih tinggi
pada simpleks baru, dan ini adalah asalnya corak yang didapati berkembar
dengan yang dilihat pada segi tiga Pascal.
Sebuah corak baru diperhatikan berkaitan dengan segi empat sama, yang berbeza dengan segi tiga. Untuk mencai coraknya, seorang harus membina sebuah analog pada segi tiga Pascal, yang entrinya adalah pekali (x + 2)Nomor Barisan, daripada (x + 1)Nomor Barisan. Adalanya dua cara untuk melakukan ini.
Pengiraan suatu barisan individu
Algoritma
ini adalah suatu alternatif kepada cara piawai bagi pengiraan sel
individu dengan faktorial. Bermula dengan kiri, nilai sel pertama adalah
1. Untuk setiap sel selepas itu, nilai ditentukan dengan mendarabkan
nilai di kiri dengan sebuah pecahan yang berubah secara perlahan:
yaitu
r = baris + 1, bermula dengan 0 di atas, dan c = lajur, bermula dengan 0
di kiri. Contohnya, untuk mengira baris 5, r=6. Nilai pertama adalah 1.
Nilai seterusnya adalah 1 x 5/1 = 5. Pengangkanya berkurangan sebanyak
satu, dan pembawah bertambah sebanyak satu pada setiap langkah. Jadi 5 x
4/2 = 10. Kemudian 10 x 3/3 = 10. Kemudian 10 x 2/4 = 5. Kemudian 5 x
1/5 = 1. Nyatakan bahawa sel terakhir sentiasa bersamaan dengan 1,
perdaraban terakhir untuk pengakhiran siri.
Petak
yang serupa muncul pada pepenjuru ke bawah. Bermula dengan nomor satu
dan nomor asli di sel seterusnya, membentuk sebuah pecahan. Untuk
menentukan sel seterusnya, tingkatkan pengangkanya dan pembawahnya
sebanyak satu, dan kemudian darabkan penilaian terdahulu dengan fraksi.
Contohnya, baris bermula dengan 1 dan 7 membentuk suatu pecahan 7/1. Sel
kemudian adalah 7 x 8/2 = 28. Sel seterusnya adalah 28 x 9/3 = 84.
Nyatakan
bahawa untuk mana-mana baris individu, kita hanya perlu mengira
setengah bagi bilangan nilai-nilai di baris. Ini adalah kerana baris itu
adalah bersimetri.
SEJARAH
Gambaran awal tentang sebuah segi tiga pekali binomial muncul pada abad ke-10 dengan ulasan dalam Chandas Shastra, sebuah buku India purba dalam prosodi bahasa Sanskrit yang ditulis oleh Pingala antara abad ke-5–ke-2 SM. Karya Pingala pula hanya muncul tentang pecahan, yang diulas oleh Halayudha, sekitar 975, menggunakan segi tiga itu untuk menjelaskan rujukan kabur pada Meru-prastaara, "Tangga Gunung Meru". Ia juga disedari bahawa pepenjuru pada jumlah segi tiga itu wujud pada nomor Fibonacci. ahli matematik India Bhattotpala (kk. 1068) kemudian memberikan barisan 0-16 pada segi tiga tersebut.
Pada waktu yang sama, ia telah dibincangkan di Parsi (Iran) oleh ahli matematik Al-Karaji (953–1029) dan penyajak-ahli nujum-matematik Omar Khayyám (1048-1131); oleh itu segi tiga dirujukkan sebagai "segi tiga Khayyam" di Iran. Beberapa teorem berkaitan dengan segi tiga untuk diketahui, termasuk teorem binomial. Ternyata kita boleh memastikan bahawa Khayyam menggunakan suatu cara mencari punca ke-n berasaskan pengembangan binomial, dan juga pada pekali binomial.
Pada abad ke-13, Yang Hui (1238-1298) menyampaikan segi tiga aritmetik, yang sama dengan Segi tiga Pascal. Hari ini segi tiga Pascal digelar "segi tiga Yang Hui" di China.
Akhirnya, di Itali, ia dirujuk sebagai "segi tiga Tartaglia", dinamakan untuk ahli algebra Itali Niccolò Fontana Tartaglia
yang hidup seabad sebelum Pascal (1500-1577); Tartaglia dikreditkan
dengan rumus umum untuk menyelesaikan polinomial kubik (yang mungkin
dari Scipione del Ferro tetapi diterbitkan oleh Gerolamo Cardano 1545).
Petrus Apianus
( 1495 -1552 ) menerbitkan Segi tiga itu pada ilustrasi depan bukunya
tentang perniagaan 1531/32 dan suatu versi asal pada 1527 yang merupakan
rekod pertamanya di Eropah.
Pada 1655, Blaise Pascal menulis sebuah Traité du triangle arithmétique
(Perjanjian pada segi tiga aritmetik), iaitu dia mengumpul beberapa
penilaian kemudian diketahui mengenai segi tiga itu, dan menggunakannya
untuk menyelesaikan masalah teori kebarangkalian. Segi tiga itu kemudian dinamakan sempena nama Pascal oleh Pierre Raymond de Montmort (1708) dan Abraham de Moivre (1730).
0 komentar:
Posting Komentar