Sabtu, 17 November 2012

Praktikum Kimia Dasar 2 : Larutan Elektrolit


I.                 Tujuan Percobaan        :
a.     Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, lemah dan Non elektrolit
b.    untuk mengetahui zat atau larutan apa saja yang termasuk pada elektrolit kuat, elektrolit lemaha dan non elektrolit.

II.            Landasan Teori
          Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan
elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
          Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut: 

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi reduksi              : 2H+(aq) + 2e- H2(g)
Reaksi oksidasi              : 2Cl-(aq)
Cl2(g) + 2e-
           
Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 macam, yaitu elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
          Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan.
Contoh:
NaCl(s)
Na+ (aq) + Cl- (aq)
 
Contoh larutan elektrolit kuat :
Asam, contohnya asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl)
Basa, contohnya natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), barium hidroksida (Ba(OH)2)
Garam, hampir semua senyawa kecuali garam merkuri

          Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).


Contoh larutan elektrolit Lemah:

CH3COOH(aq) CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah :

CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH
 
              Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
          Sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
 
Contoh : larutan gula, urea

III.        ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Gelas Kimia
2.    Sumber listrik AC
3.    Mortal
4.    Pipet tetes
5.     Rangkaian alat tes elektrolit
Bahan:
1.          Aquadest
2.         NAOH 0,1 M dan 0,05 M
3.         HCL 0,1 M dan 0,05 M
4.         NaCl 0,1 M dan 0,05 M
5.         NH4CL 0,1 M dan 0,05 M
6.         BACL2 0,1 M dan 0,05 M
7.         NH4OH 0,1 M dan 0,05 M
8.         CH3COOH 0,1 M dan 0,05 M
9.         Air suling
10.    Gula pasir
11.      Air rawa
12.     Pupuk urea

IV.         ANALISIS DATA

Larutan - larutan yang dapat menghasilkan gelembung gas dan bahkan hingga menyalakan lampu disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit dapat menyalakan lampu karena dapat terionisasi dalam larutanya. Sedangkan larutan yang tidak dapatmenyalakan lampu ataupun menghasilkan gelempung gas disebut larutan nonelektrolit.Larutan elektrolit dapat dikelompokan menjadi larutan elektrolit   lemah dan larutan elektrolit kuat berdasarkan derajat ionisasinya. Larutan elektrolit kuat akan terionisasi sempurna saat dilarutkan, sedangkan larutan elekrolit lemah saat dilarutkan tidak semuanya akan terionisasi sehingga dapat berubah kembali ke senyawa asalnya

Cara kerja larutan elektrolit hingga dapat menyalakan lampu adalah sebagaiberikut, senyawa yang dilarutkan akan terionisasi sehingga menjadi ion positif(kation) dan negarif (anion) yang bergerak bebas. Selanjutnya kation akan menuju elektroda negatif (katoda) dan anion akan menuju elektroda positif (anoda) sehinggaterjadi aliran elektron yang menghantarkan listrik. Lampu akan mati ketika tidak ada lagi yang dapat terionisasi.
Maka larutan HCL,CH3,COOH,NaOH,NH3,NaCl termasuk larutan elektrolit
Dan Yang lainnya merupakan larutan non elektrolit


1 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih :)