Tokoh Fisika di Bidang Semi Konduktor
dan Astronomi
1.
Semi konduktor
·
John Bardeen
John Bardeen (23 Mei 1908-30 Januari 1991) ialah ilmuwan Amerika Serikat yang menerima Penghargaan Nobel dalam
Fisika 2 kali, yakni pada tahun 1956 dan 1972, buat riset mereka pada
semikonduktor dan penemuan mereka pada efek transistor
·
William Bradford
Shockley
ialah fisikawan Amerika Serikat kelahiran Inggris yang
menerima Hadiah Nobel Fisika bersama dengan John Bardeen dan Walter H.
Brattain. Penelitiannya dalam fisika
benda padat, khususnya tabung vakum, membuat banyak kemajuan teoretis dalam
tujuan perusahaan untuk menggunakan tombol elektronik untuk kantor telepon
sebagai pengganti tombol mekanik yang masih dipakai sampai saat itu. Selama PD
II, Shockley bekerja untuk proyek militer, khususnya memperhalus sistem radar.
Begitu perang berakhir, ia kembali meneliti benda padat, kini mengamati
semikonduktor.
Salah satu sumbangannya dalam bidang industri elektronika ialah penerapan teori kuantum pada perkembangan semikonduktor. Pada 1947, dengan koleganya John Bardeen dan Walter Brattain, ia membuat alat semikonduktor pengeras pertama. Mereka menyebutnya transistor (dari transfer dan resistor). Shockley membuat kemajuan di bidang itu pada 1950 yang membuatnya mudah diproduksi. Gagasannya yang orisinal akhinya menimbulkan pengembangan keping silikon. Shockley, Bardeen, dan Brattain memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika 1956 untuk pengembangan transistor, yang memungkinkan alat-alat elektronik dibuat lebih kecil, jelas, malahan murah.
· Leo Esaki
Leo Esaki (江崎 玲於奈; transkripsi yang
benar Esaki Reona; juga dikenal sebagai Esaki Leona, (lahir 12 Maret 1925)
adalah fisikawan Jepang-Amerika Serikat yang bekerja pada peralat kristal
(diode semikonduktor) dan menunjukkan bahwa besarnya hambatan listrik
kadang-kadang menurun dengan bertambahnya arus listrik. Ia menghubungkannya
dengan penerowongan mekanika kuantum. Untuk penemuan ini, ia menerima
Penghargaan Nobel dalam Fisika 1973. Leo Esaki memenangkan hadiah Nobel ini
bersama-sama dengan Ivan Giaever dan Brian David Josephson mengenai fenomena
yang juga dikenal sebagai terobosan elektron (electron tunneling).
· Herbert Kroemer dan
Zhores Alferov
Herbert Kroemer ahli fisika Jerman. Dikenal dunia sains
sebagai salah satu penemu heterostruktur semikonduktor yang amat signifikan
dalam pengembangan elektronika optik berkecepatan tinggi. Atas karya ilmiah
yang fantastik ini ia berbagi setengah Hadiah Nobel Fisika di tahun 2000 bersama
fisikawan Rusia, Zhores Alferov, yang berhasil mencapai temuan serupa. Separoh
lainnya dari Nobel Fisika tahun itu diberikan kepada fisikawan Amerika, Jack
Clair Kilby, yang berhasil menemukan sirkuit terintegrasi. Herbert Kroemer lahir 25 Agustus 1928, di
Weimar, Jerman. Ia meraih gelar Ph.D dari Universitas Gottingen di bidang
fisika teoritis pada tahun 1952. Disertasinya berkenaan dengan efek
elektro-panas pada transistor baru. Topik ini kemudian menjadi dasar karirnya
dalam riset fisika, teknologi semikonduktor dan alat-alat semikonduktor. Dalam waktu sepuluh tahun kelompok ini
berubah menjadi kelompok riset yang sangat besar dan aktivitas di dalamnya
menjadi pusat pengembangan fisika dan teknologi gabungan semikonduktor beserta
alat-alatnya. Dalam risetnya, Kroemer selalu mengupas sesuatu yang lebih maju
satu atau dua generasi dari kondisi teknologi arus utama yang ada di masanya.
2.
Astronomi
· Hans Bethe
adalah fisikawan Jerman-Amerika Serikat yang adalah pemenang
Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1967 untuk penemuannya berupa
nukleosintesis perbintangan (stellar nucleosynthesis). Pada masa Perang Dunia II, timnya di
Laboratorium Los Alamos berhasil menemukan massa kritis uranium-235 yang
diperlukan untuk menahan reaksi fisi yang menyebabkan bom atom meledak. Dia
lalu berkampanye bersama Albert Einstein untuk menentang percobaan senjata
nuklir dan persaingan dalam pengembangan senjata nuklir.
Hans Bethe meninggal dunai di rumahnya di Ithaca, New York. Saat meninggal, dia adalah Profesor Fisika Emeritus di Universitas Cornell. Dia meninggalkan istrinya Rose, putranya Henry dan putrinya Monica.
Hans Bethe meninggal dunai di rumahnya di Ithaca, New York. Saat meninggal, dia adalah Profesor Fisika Emeritus di Universitas Cornell. Dia meninggalkan istrinya Rose, putranya Henry dan putrinya Monica.
·
Subrahmanyan Chandrasekhar
adalah fisikawan India-Amerika Serikat. Ia adalah keponakan
Chandrasekhara Raman, fisikawan pemenang Hadiah Nobel Fisika 1930. Ia menerima
gelar B.A. dari Universitas Madras. Di Universitas Cambridge ia menerima gelar
Ph.D. dan mengembangkan teori bintang kerdil putih, menunjukkan bahwa tekanan
degenerasi mekanika kuantum tidak bisa menstabilkan bintang raksasa. Ia bekerja
di Universitas Chicago dan Observatorium Yerkes dari 1937 hingga 1995.
0 komentar:
Posting Komentar