Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
- Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
- Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
A. Sifat-sifat listrik
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda
yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik" digunakan
juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis
muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis
saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain.
Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.
Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb".
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan,
maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang
timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor
listrik.
B. Berkawan dengan listrik
Aliran listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah
jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel
negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena
strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik,
Listrik bisa juga mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini
disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan
tegangan netral (ground). Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua
tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi di ground di
rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita
menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan
antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki (ground), membuat
listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami
kejutan listrik ("terkena strum").
Daya
listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik
yang kecil, misalnya yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi
efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit
efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik
mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif.
Sistem listrik yang masuk ke rumah kita, jika menggunakan sistem listrik 1 fase, biasanya terdiri atas 3 kabel:
Pertama adalah kabel fase
(berwarna merah) yang merupakan sumber listrik bolak-balik (fase
positif dan fase negatif berbolak-balik terus menerus). Kabel ini adalah
kabel yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik (PLN
misalnya); kabel ini biasanya dinamakan kabel panas (hot), dapat
dibandingkan seperti kutub positif pada sistem listrik arus searah
(walaupun secara fisika adalah tidak tepat).
Kedua adalah (berwarna hitam) kabel netral.
Kabel ini pada dasarnya adalah kabel acuan tegangan nol, yang
disambungkan ke tanah di pembangkit tenaga listrik, pada titik-titik
tertentu (pada tiang listrik) jaringan listrik dipasang kabel netral ini
untuk disambungkan ke ground terutama pada trafo penurun tegangan dari
saluran tegangan tinggi tiga jalur menjadi tiga jalur fase ditambah
jalur ground (empat jalur) yang akan disalurkan kerumah-rumah atau
kelainnya.
Untuk
mengatasi kebocoran arus listrik dari peralatan tiap rumah dipasang
kabel grund (berwarna hitam) dihubungkan dengan logam yang ditancapkan
ditanah untuk disatukan dengan saluran kabel netral dari jala listrik
dipasang pada jarak terdekat dengan alat meteran listrik atau dekat
dengan sikring.
Dalam kejadian-kejadian badai listrik luar angkasa
(space electrical storm) yang besar, ada kemungkinan arus akan mengalir
dari acuan tanah yang satu ke acuan tanah lain yang jauh letaknya.
Fenomena alami ini bisa memicu kejadian mati lampu berskala besar.
Ketiga adalah kabel tanah
atau Ground (berwarna biru, hijau selain warna hitam dan merah). Kabel
ini adalah acuan nol di lokasi pemakai, yang disambungkan ke tanah
(ground) di rumah pemakai, kabel ini benar-benar berasal dari logam yang
ditanam di tanah di rumah kita, kabel ini merupakan kabel pengamanan
yang disambungkan ke badan (chassis) alat2 listrik di rumah untuk
memastikan bahwa pemakai alat tersebut tidak akan mengalami kejutan
listrik.
Kabel ketiga ini jarang dipasang dirumah-rumah penduduk,
pastikan teknisi (instalatir) listrik anda memasang kabel tanah
(ground) pada sistem listrik di rumah. Pemasang ini penting, karena
merupakan syarat mutlak bagi keselamatan anda dari bahaya kejutan
listrik yang bisa berakibat fatal dan juga beberapa alat-alat listrik
yang sensitif tidak akan bekerja dengan baik jika ada induksi listrik
yang muncul di chassisnya (misalnya karena efek arus Eddy).
C. Unit-unit listrik SI
Unit-unit elektromagnetisme SI
| ||||
Simbol
|
Nama kuantitas
|
Unit turunan
|
Unit dasar
| |
I
|
A
|
A
| ||
Q
|
C
|
A·s
| ||
V
|
V
|
J/C = kg·m2·s−3·A−1
| ||
R, Z
|
Ω
|
V/A = kg·m2·s−3·A−2
| ||
ρ
|
Ω·m
|
kg·m3·s−3·A−2
| ||
P
|
W
|
V·A = kg·m2·s−3
| ||
C
|
F
|
C/V = kg−1·m−2·A2·s4
| ||
reciprocal farad
|
F−1
|
V/C = kg·m2·A−2·s−4
| ||
ε
|
F/m
|
kg−1·m−3·A2·s4
| ||
χe
|
(dimensionless)
|
-
|
-
| |
S
|
Ω−1 = kg−1·m−2·s3·A2
| |||
σ
|
S/m
|
kg−1·m−3·s3·A2
| ||
H
|
A/m
|
A·m−1
| ||
Φm
|
Wb
|
V·s = kg·m2·s−2·A−1
| ||
B
|
T
|
Wb/m2 = kg·s−2·A−1
| ||
A/Wb
|
kg−1·m−2·s2·A2
| |||
L
|
H
|
Wb/A = V·s/A = kg·m2·s−2·A−2
| ||
μ
|
H/m
|
kg·m·s−2·A−2
| ||
χm
|
(dimensionless)
|
-
|
-
|
0 komentar:
Posting Komentar